Rahmattulah, pemuda asal Desa Neuseuk, Kecamatan Darul Kawar, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh ini memiliki pengalaman yang sangat menarik. Konon pemuda ini menghabiskan waktu selama hampir tiga tahun untuk berkeliling Indonesia hingga ke ujung timur dengan mengendarai motor. Jangan berpikir Rahmat mengendarai motor "gede" karena ia ternyata cukup mengandalkan motor matik Yamaha Mio Soul produksi tahun 2009. Hasilnya, Rahmat berhasil menjelajahi 32 Provinsi dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Beban motor yang diangkut juga tidak tanggung-tanggung yakni mencapai kurang lebih 350 kilogram.
Pengalaman berkeliling Indonesia ini dimulai pada 25 Agustus 2018 silam. Rahmat meminta izin kepada pihak keluarga untuk berangkat turing ke Pare-Pare, Sulawesi Selatan untuk mengikuti Jambore Nasional Mio Club Indonesia. Perjalanan yang dilaluinya saat ke Pare-Pare memakan waktu 2,5 bulan. Namun waktu ini lebih cepat dari perkiraannya yang memerlukan waktu perjalanan tiga bulan.
Cerita yang cukup unik bahwa Rahmat ternyata tidak meminta izin melakukan turing hingga bertahun-tahun. Lantas hal ini sempat membuat keluarga cemas dengan keberadaannya namun Rahmat berhasil meyakinkan bahwa ia akan baik-baik saja selama perjalanan. Untuk melakukan turing ini, Rahmat mengaku sudah menabung selama delapan bulan dari usahanya berjualan nasi di warung milik keluarganya. "Saya ingin banyak teman dan mengenal budaya di Indonesia," ungkapnya ketika berkujung ke Sentral Yamaha Medan pada Senin (3/8/2020).
Bukan berarti perjalanan Rahmat dibilang mulus-mulus saja. Bobot yang diangkut oleh motornya tersebut ternyata sempat membuat bagian mesinnya bermasalah. Sebanyak tiga kali mesin motornya mati total dan harus menunggu beberapa hari untuk bisa berjalan kembali. Selain masalah teknis mesin, Rahmat juga pernah terhenti di tengah hutan saat perjalanan dari Sorong menuju ke Manokwari. Jalanan yang cukup ekstrem membuat ia harus menginap di hutan tersebut selama empat malam hingga mendapatkan pertolongan dari mobil pick up yang kebetulan sedang melintas. "Motor pun sempat gak bisa jalan karena shockbreaker kanan bagian depan patah," kata Rahmat.
Saat ingin menyeberang dari Pelabuhan Moa, Maluku Barat ke Kupang, NTT, ia terpaksa harus menumpang kapal pengangkut barang. Yamaha Mio Soul miliknya pun diangkat dengan bantuan alat berat ke atas kapal karena tidak ada jalur untuk kendaraan bermotor ke dalam kapal. Perjalanan menarik lainnya ia lalui dengan mengunjungi daerah perbatasan nol kilometer seperti perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kalimantan, Indonesia dengan Papua Nugini, dan juga Indonesia dengan Timor Leste.
"Kesan saya dengan keindahan akan budaya Indonesia, toleransi yang kuat dan sejarah adat istiadat di Indonesia bisa saya nikmati langsung bersama Yamaha Mio Soul ini. Meskipun berbagai rintangan yang kami hadapi, tapi saya percaya Yamaha Mio Soul ini mampu menaklukkan negeriku Indonesia," tambahnya.
Berbicara soal biaya, ternyata Rahmat menghabiskan dana yang tidak sedikit. Selama hampir tiga tahun perjalanan, menurutnya ia sudah menghabiskan biaya hingga 150 juta untuk makan dan minum, keperluan sehari-hari, dan sudah termasuk dengan biaya maintenance motornya. Rahmat mempunyai cara yang cukup kreatif untuk menghasilkan duit yaitu dengan cara membuat video di channel YouTube pribadinya kemudian mendapatkan hasil dari video unggahannya tersebut. Ada juga bantuan dari berbagai pihak yang cukup membantu perjalanannya.
"Semuanya saya jalani untuk memetik sebuah hikmah adalah tetap men-support karya anak bangsa dalam hal positif, jaga akan silaturahmi, adat budaya, dan toleransi kita di bumi ini," pesan Rahmat.
Recananya, Yamaha Mio Soul miknya tersebut akan ia "museumkan" untuk mengenang perjalanannya berkeliling Indonesia. Kedepannya ia juga ingin memperkenalkan Indonesia ke Asia dengan menggunakan motor. Penasaran dengan keseruan perjalanan Rahmat? Kamu bisa pantau di Instagram @Rahmatatjeh_, channel YouTube Rahmat Atjeh, dan Facebook Rahmat Atjeh. Semoga perjalanan Rahmat dapat menginpirasi kamu.