ALFA SCORPII || Pakai Knalpot Racing? Perhatikan Beberapa Hal Ini
 
 
 
 
Pakai Knalpot Racing? Perhatikan Beberapa Hal Ini
21 Januari 2021      12:06
 

Mengganti knalpot motor dengan memakai knalpot racing aftermarket memanglah hobi kebanyakan para bikers. Mampu membuat penampilan motor menjadi lebih sporty dan suara yang gahar  serta penambahan tenaga mesin motor menjadi tujuan si pengguna.

Namun kamu harus memperhatikan kualitas knalpot racing aftermarket yang digunakan. Tidak sembarang knalpot asal bunyi keras saja karena fungsi utama yang ditawarkan produsen knalpot tersebut dalam upaya memberikan manfaat dan value terhadap kinerja mesin motor kamu.

Walaupun memberikan manfaat, knalpot racing aftermarket memiliki kekurangan yang harus diperhatikan diantaranya :

1. Polusi Udara dan Suara

Pada umunya knalpot racing aftermarket memiliki tingkat kebisingan yang lebih tinggi dibandingkan dengan knalpot standar. Tentunya akan memberikan polusi suara buat sekitar kamu.

Berdasarkan peraturan yang tertuang pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 7 tahun 2009, diterangkan tingkatan kebisingan untuk motor yaitu

  • Sepeda motor dengan kapasitas kurang dari 80 cc maksimal 77 dB
  • Sepeda motor dengan kapasitas 80-175 cc maksimal 80 dB
  • Sepeda motor dengan kapasitas diatas 175 cc maksimal 83 dB

Selain polusi suara, knalpot racing aftermarket juga bisa menyumbang polusi udara. Knalpot standar sudah dilengkapi dengan catalyc converter yang berfungsi sebagai alat pengendali emisi buangan yang mengubah gas dan polutan beracun pada gas buangan menjadi polutan yang tidak terlalu beracun dengan mengakatalis reaksi redoks. Umumnya knalpot racing aftermarket tidak memperhatikan hal ini.

2. Putaran Mesin Menjadi Kacau

Penggunaan knalpot racing perlu memperhatikan setiingan mesin seperti halnya mengatur ECU (Electronic Control Unit). Langkah ini perlu dilakukan karena pergantian ke knalpot racing membuat putaran mesin menjadi kacau karena sensor akan mengirim sinyal kinerja yang berbeda dari yang standar ke ECU.

Untuk mengatasinya, kamu harus pergi bengkel resmi untuk mengatur settingan motor lebih sesuai dengan knalpot racing yang digunakan.

3. Motor Menjadi Boros BBM

Motor akan menjadi boros BBM karena tenaga yang dibutuhkan motor lebih besar. Kebutuhan tenaga yang lebih besar tentunya akan menggunakan BBM lebih banyak.

4. Mesin Akan Lebih Rentan Rusak

Kerusakan pada mesin akibat pemakaian knalpot racing akan terasa dalam jangka pemakaian yang lama. Efek ini dikarenakan mesin motor yang harus beradaptasi dengan kinerja knalpot racing.

5. Resiko Ditilang

Berdasarkan pada poin pertama bahwa setiap kapasitas mesin sepeda motor mempunyai batas kebisingan. Suara bising yang dihasilkan dari knalpot racing tentunya akan menjadi sorotan para petugas kepolisian. Untuk itu perhatikan jenis knalpot racing aftermarket yang digunakan.

Enggak  enakan saat lagi asyik riding malah diberhentikan sama polisi? Apalagi knalpot yang sudah dibeli dengan harga mahal malah dipotong/dibelah oleh petugas.

 

Setelah membaca ulasan diatas, kamu harus memperhatikan beberapa aspek kekurangan pemakaian knalpot racing aftermarket. Jangan nanti malah jadi menyesal ya.